Resiliensi #1
Dasar Pemikiran
Setiap orang bisa mengalami suatu keadaan yang menggoncang, Hidup terasa seperti badai yang tak kunjung reda. Satu demi satu cobaan menerpa. Rasanya ingin menyerah saja. Menyadari harus bangkit, tapi caranya? Di mana kekuatan untuk memulai lagi?"
Inilah pentingnya mengetahui cara RESILIENSI
Korelasi Resiliensi & Umroh
Umroh sebagai perjalanan spiritual bisa menguatkan mental seseorang. Proses fisik dan mental yang dilalui selama Umroh dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan hidup, dan memahami makna makna sehingga meningkatkan resiliensi.
Bahkan baru niat saja dan memahami makna maknanya memiliki dampak kekuatan mental untuk percepatan resiliensi.
Inilah keunggulan MANASIK ini, bahkan akan kita presentasikan bagaimana SUKSES menjalankan bisnis pemasaran umroh
Batasan Materi
Kali ini menghadirkan Materi Resiliensi sesuai dgn pengalaman, untuk membantu kondisi kehidupan bergejolak yang seperti ini...
Dulu, punya banyak mimpi dan tujuan. Tapi setelah semua yang terjadi, merasa kehilangan arah. Ke mana harus melangkah? Apa yang harus dilakukan? Rasa hampa memenuhi hati."
Umroh sebagai perjalanan spiritual bisa menguatkan mental seseorang. Proses fisik dan mental yang dilalui selama Umroh dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan hidup, dan memahami makna makna sehingga meningkatkan resiliensi.
Bahkan baru niat saja dan memahami makna maknanya memiliki dampak kekuatan mental untuk percepatan resiliensi.
Inilah keunggulan MANASIK ini, bahkan akan kita presentasikan bagaimana SUKSES menjalankan bisnis pemasaran umroh
Pembahasan Pengertian Resilianai
Bismillah, contoh proses Resiliensi dari KECEWA. keadaan ini sering KECEWA di alami dalam kehidupan maka narasi proses resiliensi adalah dibawah ini :
"Masih ada rasa sakit dan kekecewaan yang mendalam. Namun, ia sadar bahwa menyimpan dendam hanya akan menyakiti dirinya sendiri. Dengan penuh kesadaran, ia memilih untuk memaafkan dan melepaskan. Ia menyadari bahwa memaafkan bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan untuk melangkah maju."
Pesan yg bisa di ambil sesuai dengan petuah bijak ;
Jika terjadi relasi, kesepakatan apapun dengan sahabat mu, maka sisakan sedikit ruang hatimu untuk KECEWA.
Terlepas Metode apapun yang digunakan untuk melakukan resiliensi, misalnya afirmasi, sugesti, meditasi dll ( kalau saya menggunakan dzikir Quantum Bismillah) yang PASTI ini adalah ranah universal, semua manusia bisa melakukan nya. secara alami dan lebih terarah memang ada bimbingan..
Keadaan alamiah ini menegaskan bahwa ALLAH tidak akan menguji di luar kemampuan manusia.
Dalam MANASIK bahkan Program Perjalanan UMROH sangat saling menguatkan nilai nilai spiritual umroh untuk resiliensi.
Bahwa Ritual Umroh juga memiliki hikmah resiliensi, yaitu ;
Resiliensi, kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan, bukanlah semata-mata bakat bawaan atau hasil pembelajaran semata. Lebih tepatnya, resiliensi adalah perpaduan keduanya. Bakat alamiah seperti optimisme dan kemampuan adaptasi memberikan fondasi yang kuat, sementara pembelajaran dari pengalaman hidup, pengembangan keterampilan mengatasi stres, dan dukungan lingkungan membentuk resiliensi menjadi lebih kokoh.
Resiliensi bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah proses yang terus berkembang. Bakat awal dapat menjadi pemicu, namun pembelajaran dan pengalaman hidup yang berkelanjutanlah yang mengasah kemampuan kita untuk menghadapi tantangan. Setiap individu memiliki potensi untuk mengembangkan resiliensi, terlepas dari latar belakang mereka.
Peran Penting Pembelajaran
Meskipun bakat alamiah berperan, pembelajaran memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk resiliensi. Melalui pembelajaran, kita dapat mengembangkan strategi mengatasi masalah, membangun jaringan sosial yang kuat, dan mengubah pola pikir negatif menjadi positif. Dengan kata lain, resiliensi adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan diasah.
Resiliensi adalah kekuatan batin yang memungkinkan kita untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dalam menghadapi kesulitan. Bakat awal mungkin memberikan keunggulan, namun kekuatan sejati dari resiliensi terletak pada kemampuan kita untuk belajar dari kegagalan, bangkit kembali, dan menemukan makna dalam hidup.
Resiliensi adalah FITRAH, tergambar sejak berpakaian IHROM
Mengapa kita kok ya mau aja berpakaian ihrom, kok ya mau sujud dan seterusnya....
Itulah intinya bahwa FITRAH itu tunduknya akal pikir, argumen pangkat kedudukan rasa gengsi dsb semua tunduk pada SYARIAT yg di kehendaki ALLAH.
Maka kejadian yg menimpa kita seburuk apapun tidak ada salahnya diperlakukan bahwa itu kehendak ALLAH
Menerima seadanya dengan kesadaran penuh oleh diri sejati, dan menafikan diri ilusi.
Dalam bimbingan Ibadah Umroh selain ritual spiritual saya sangat menekankan untuk hal ini sejak awal, yaitu
MENERIMA SEADANYA DENGAN KESADARAN PENUH OLEH DIRI SEJATI DAN MENANGGALKAN DIRI ILUSI
2# lanjut...